Rabu, 14 Januari 2009

UN tak Bisa Jadi Acuan Masuk PTN

UN tak Bisa Jadi Acuan Masuk PTN

By Republika Newsroom
Rabu, 14 Januari 2009 pukul 23:25:00

BANDUNG – Wacana mengenai ujian nasional (UN) dijadikan acuan masuk perguruan tinggi negeri dinilai masih rawan. Karenanya UN belum bisa digunakan sebagai syarat masuk PTN. Hal itu disampaikan Kepala Biro Akademik Unpad Isis Ikhwansyah, di Bandung, Rabu (14/1).
’’Dalam pertemuan PTN se-Indonesia di Batam yang digelar belum lama ini, disepakati bahwa UN dinilai masih rawan dan para PTN tidak mau terkena 'polusi' itu dulu,’’ katanya menjelaskan. Yang dimaksud dengan polusi disini adalah kecurangan yang mewarnai UN.
Isis mengatakan kecurangan ini baru sinyalemen. Meski demikian, PTN tidak mau mengambil risiko dengan menerima mahasiswa yang ternyata prosesnya bisa saja diwarnai kecurangan. Karena bagaimanapun juga PTN harus menjaga kualitasnya.
Dikatakan Isis, selama ini ada beberapa guru yang diadili di pengadilan. Mereka dituduh melakukan kecurangan dalam UN. Ia tidak berani menyebutkan bahwa UN memang selalu diwarnai kecurangan, karena hal tersebut harus dibuktikan dulu di pengadilan.
‘’Perlu dilakukan uji kelayakan terlebih dahulu sampai UN tidak diwarnai dengan kecurangan,’’ cetus Isis. Perbaikan tersebut membutuhkan waktu. Namun ia sendiri mengaku tidak tahu berapa banyak waktu yang dibutuhkan.
Isis menjelaskan, wacana penggunaan UN memang akan terus bergulir. Karena dari sisi pembiayaan, cara tersebut efisien. Jika selama ini ada dua kali ujian yakni UN dan SNMPTN, maka kali ini cukup menggelar satu ujian. ‘’Berapa banyak dana yang bisa dihemat?” katanya menjelaskan.
Untuk perbaikan UN, Isis melihat sistem UN terus diperbaiki. Bahkan perguruan tinggipun dilibatkan. Misalnya pembuatan soal UN di Jabar 2009 ini dibuat oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Unpad sendiri, sambung Isis, siap ikut serta. Kemungkinan besar, Unpad menjadi pengawas. Namun hingga kini belum diputuskan dosen atau mahasiswa yang akan menjadi pengawas.
Kalaupun dosen yang akan diturunkan, Isis mengaku Unpad siap. Karena selama ini dosen berpengalaman menjadi pengawas SNMPTN. ‘’Dan tentunya pengawasan anak SMA yang begitu banyak tidak hanya dilakukan oleh Unpad, namun juga oleh yang lainnya,’’ cetus dia.
Salah satu guru SMA swasta di Kab Bandung, Herni Herawati mengaku selalu cemas ketika menghadapi UN. Namun ia terus berupaya menyiapkan UN dengan jujur. Ia pun melihat anak didiknya berusaha keras agar bisa lulus UN.
‘’Saya tidak ingin memikirkan wacana tersebut, yang penting anak-anak saya lulus dengan nilai membanggakan atas hasil kerja sendiri bukan karena kecurangan,’’ cetus dia. ren/pt

http://www.republika.co.id/berita/26135.html

Tidak ada komentar: