Senin, 05 Januari 2009

KONSEP PENILAIAN PORTOFOLIO GURU

KONSEP PENILAIAN PORTOFOLIO GURU

Diterbitkan 21 Nopember 2008 manajemen pendidikan
Tags: berita, makalah, opini. artikel, pendidikan, portofolio guru

Dengan meminjam pemikiran Peter Doolittle (1994) dalam ERIC Clearinghouse on Assessment and Evaluation Washington DC, di bawah ini akan diuraikan tentang apa dan bagaimana pengukuran portofolio guru ?

Apa pengukuran portofolio guru itu?

Portofolio guru merupakan suatu kumpulan dari pekerjaan yang dihasilkan oleh seorang guru, yang didesain untuk menggambarkan talenta yang dimilikinya. Portofolio guru dikonstruksi oleh guru itu sendiri yang menyoroti dan memperlihatkan tentang pengetahuan dan keterampilannya dalam proses belajar mengajar.
Portofolio dapat dijadikan sebagai bahan refleksi. Dalam arti, untuk mengkritisi dan mengevaluasi efektivitas pekerjaan yang dilakukan guru yang bersangkutan, baik dalam hal pengajaran maupun tentang interaksinya dengan siswa atau rekan sejawat.
Apa yang harus tercakup atau terkait dalam portofolio guru sesungguhnya tergantung bagaimana portofolio itu akan digunakan. Sebuah portofolio dapat mencakup beberapa hal berikut ini :
• Latar belakang guru. (teacher background)
• Deskripsi kelas: waktu, tingkatan dan isi. (class description: time, grade and content).
• Ujian tertulis : (National Teacher’s Exam, State licensure tests)
• Pernyataan Pribadi (A personal statement) tentang filsafat dan tujuan pengajaran.
• Dokumentasi tentang upaya peningkatan kemampuan dalam mengajar, seperti : seminar, loka karya, penataran dan sebagainya.
• Implementasi tentang rencana, selebaran (handouts) dan catatan-catatan pengajaran.
• Catatan nilai pekerjaan siswa, seperti tes, quiz dan class projects
• Video/Audio Tape tentang pengajaran di kelas
• Catatan observasi dari rekan sejawat
• Refleksi tertulis tentang pengajaran
Seringkali terjadi miskonsepsi seolah-olah portofolio guru hanya merupakan kumpulan yang hanya menampung tentang pengajaran dan evaluasi yang dilakukan oleh seorang guru. Padahal secara ideal, portofolio merupakan sebuah dokumen yang diciptakan oleh guru, yang menyatakan, menghubungkan dan menggambarkan kewajiban, tingkat kemahiran dan pertumbuhannya dalam pengajaran. Setiap portofolio hendaknya didokumentasikan dalam sebuah appendiks atau sebuah referensi. Ukuran sebuah portofolio beragam, tetapi pada umumnya dua sampai dengan sepuluh halaman, termasuk apendiks.

Bagaimana portofolio guru digunakan?

Portofolio guru merupakan sebuah alat pendidikan (education tool), yang pada umumnya digunakan dalam dua cara. Pertama, portofolio digunakan sebagai tujuan untuk mengevaluasi tentang efektivitas dalam mengajar yang otentik yang dapat diguna kepentingan pemberian lisensi (licensure) atau membuat keputusan tentang ketenagakerjaan (employment decision). Kedua, portofolio guru digunakan untuk kepentingan umpan balik bagi guru yang bersangkutan sehingga dapat meningkatkan pengajaran dan derajat profesinalismenya.
Sebagai suatu bentuk pengukuran yang otentik, portofolio guru memiliki peranan penting dari keseluruhan evaluasi tentang guru. Beberapa universitas di Amerika, seperti : University of Colorado , Marquette University and Murray State University, sekarang telah menggunakan portofolio untuk keputusan personil.
Kendati demikian, penggunaan portofolio guru untuk keputusan tingkat tinggi, seperti untuk program sertifikasi agaknya sulit untuk dilaksanakan, karena alasan faktor subyektivitas, keragaman isi dan konstruksi, serta tidak adanya konsensus tentang apa yang seharusnya diketahui dan dilakukan oleh seorang guru (what a teacher should know and be able to do).
Portofolio digunakan untuk kepentingan pembuatan keputusan tentang personil yang cenderung bersifat fleksibel dan subyektif. Konstruksi portofolio bersifat unik dan disesuaikan dengan individu yang bersangkutan.

Langkah-Langkah untuk Mengimplentasikan Program Portofolio
1. Memulai secara perlahan-lahan (start slowly); Untuk melembagakan pengukuran portofio, baik untuk kepentingan kemahiran maupun pertumbuhan memang tidak bisa dilaksanakan secara tergesa-gesa dan membutuhkan waktu untuk pengembangan, implementasi hingga penentuan regulasi tentang program portofio.
2. Memperoleh Penerimaan (gain acceptance). Penerimaan penggunaan portofolio sebagai alat pendidikan oleh pihak administrator (baca: kepala sekolah) dan guru merupakan hal yang amat penting.
3. Pembentukan rasa memiliki; Setiap guru harus dilibatkan dari mulai sampai dengan pengembangan program portofolio. Sehingga terbentuk rasa memiliki tentang aturan dan penggunaan program
4. Mengkomunikasikan implementasi. Guru membutuhkan kejelasan bagaimana portofolio digunakan. Untuk itu, perlu adanya upaya untuk mengkomunikasikan segala sesuatunya yang berkenaan dengan program portofolio secara detail.
5. Selektif.Portofolio berisi item-item yang terseleksi secara hati-hati yang merefleksikan substansi dari kemahiran dan prestasi seorang guru.
6. Realistik. Portofolio hanya merupakan salah bentuk pengukuran otentik yang hendaknya digunakan sebagai salah satu bagian saja dari proses pengukuran untuk menunjang pengukuran-pengukuran lainnya.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/11/21/konsep-penilaian-portofolio-guru/

Tidak ada komentar: