Jumat, 24 April 2009

Evaluasi dan Akreditasi Sistem Pendidikan

Evaluasi dan Akreditasi Sistem Pendidikan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

1. Tantangan
Era globalisai merupakan era persaingan bebas dimana arus barang dan jasa bebas menembus batas-batas suatu negara. Produk teknologi berkualitas dengan harga yang murah akan mendominasi di pasar bebas. Barang-barang buatan Korea sedikit demi sedikit sudah mampu menggeser dominasi barang-barang buatan Jepang, Eropa dan Amerika. Begitu pula membanjirnya produk-produk Cina yang terkenal sangat murah membuat banyak industri yang gulung tikar, tidak mampu bersaing, termasuk tekstil/pakaian dari Indonesia.

Pada era globalisai, tenaga kerja /ahli dari suatu negara dapat bekerja dengan bebas di suatu negara yang dia kehendaki. Dengan kata lain kewarganegaraan bukan merupakan halangan untuk dapat bekerja di negara asing. Kami khawatir dengan perkebangan sumber daya manusia dari RRC, India dan negara-negara tetangga yang merupakan tantangan berat bagi kita. Cina menghasilkan sarjana 2,8 juta per tahun, dengan 75% dari Science, IT, dan Teknologi. Sarjana-sarjana dari India sangat tekenal kemampuannya dalam bidang software dan IT klas dunia. Dampak perkembangan sumber daya manusia dari negara lain ini sekarang sudah mulai kita rasakan. Kalau kita tidak menyadari mulai dari sekarang, kita akan tertinggal dan tersingkirkan oleh kemajuan jaman. Pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang tersedia di bumi pertiwi Indonesia akan dinikmati oleh bangsa lain, yang notabene secara mayoritas bukan muslim karena putra/putri muslim Indonesia belum mampu mengolahnya sendiri sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern. Dengan kata lain, derajat kualitas SDM sangat menentukan pada era global.

Pemenuhan kebutuhan pada masyarakat modern sangat dinamis, rumit, komplek, dan penuh dengan muatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Produk teknolgi pada jaman sekarang dari suatu peralatan atau sitem yang direncanakan harus dapat bekerja secara efisien, andal untuk waktu operasi yang cukup lama dan ekonomis, karena persaingan di dunia industri yang semakin ketat. Sebagai gambaran betapa ketatnya persaingan industri pesawat terbang antara Boeing Amerika dengan Airbus Eropa. Mereka berlomba untuk dapat menciptakan pesawat yang super besar, jarak jelajah yang semakin jauh dan dengan harga bersaing. Masih banyak contoh produk produk lain yang mengalami persaingan ketat di pasar bebas seperti sepeda motor, mobil, komputer, TV plasma, hand-phone dan seterusnya yang dibanjiri dari Cina dan Korea. Banyak faktor yang sangat menentukan pada kesuksesan persaingan ini, namun kualitas sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting untuk dapat bersaing pada jaman globalisai sekarang ini.

Dari pengalaman empirik menunjukan bahwa kualitas hasil pendidikan yang baik dari suatu bangsa akan meningkatkan kemampuan ekonomi, tingkat kesejahteraan, kemakmuran, dan daya saing. United National Development Program (UNDP) membuat idek untuk mengukur pengembangan kualitas sumber daya manusia yang disebut Human Development Index (HDI). Ada tiga kebutuhan dasar pada kehidupan yaitu pendapatan (income), kesehatan (health) dan pendidikan. Dengan pendapatan (gaji), kebutuhan material untuk memenuhi tuntutan hidup dapat dipenuhi, sedangkan badan yang sehat memberikan kemampuan phisik untuk bekerja dan berkarya, dan pendidikan memberikan peluang dan pilihan yang lebih luas untuk meningkatkan produktivitas individu. Pendapatan diukur dari besarnya PDB per kapita, kesehatan diukur dari umur harapan hidup, dan pendidikan diukur dari kemampuan membaca dan menulis dari orang berusia 15 tahun keatas. Dengan menggunakan HDI ini disusunlah ranking untuk beberapa negara di dunia seperti yang ditunjukan pada tabel berikut, dan Indonesia berada diurutan 108.

Oleh Prof. Dr. Ir. Djatmiko Ichsani, M.Eng.
Wakil Ketua Dikdasmen PWM-Jatim

Tidak ada komentar: